jendeladunia16.com - Jambar di Adat Batak : Makna, Simbol dan Unsur Dalam Masyarakat Batak Toba
Dalam acara adat Batak baik itu pesta pernikahan, meninggal dunia dengan status sari matua hingga saur matua, melahirkan, merayakan tujuh bulanan, naik sidi bahkan acara syukuran kelulusan wisuda sering kita dengar istilah jambar.
Jambar adalah istilah yang sangat khas Batak. Kata jambar menunjuk kepada hak atau bagian yang ditentukan bagi seseorang (sekelompok orang). Kultur Batak menyebutkan ada 3(tiga) jenis jambar. Yaitu: hak untuk mendapat bagian atas hewan sembelihan (jambar juhut), hak untuk berbicara (jambar hata) dan hak untuk mendapat peran atau tugas dalam pekerjaan publik atau komunitas (jambar ulaon).
Jambar merupakan bagian tubuh tertentu hewan ternak baik itu babi, sapi dan lembuh (namun sangat jarang dijumpai syukuran atau pesta nikah menggunakan kerbau, alasannya inilah hewan untuk jambar tertinggi di adat batak), yang akan diberikan kepada orang yang memiliki peran penting di dalam acara tersebut. Pada umumnya yang berhak menerima jambar sudah ditentukan sebelumnya agar tidak terjadi salah paham.
Jambar Sebagai Unsur Yang penting Dalam Adat Batak Toba.
Jambar bagi masyarakat Batak toba adalah unsur yang sangat penting dalam upacara pesta adat. Adat dan jambar adalah dua aspek yang saling berkaitan dalam struktur sosial adat, sehingga keduanya tak dapat dipisahkan. Pelaksanaan pesta adat, adat dan jambar terealisasi dalam sistem kemasyarakatan masyarakat Batak Toba (Dalihan Na Tolu). Peranan Dalihan Na Tolu dalam pelaksanaan pesta adat dan parjambaran merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kelangsungan adat. Hambar adalah bagian yang diterima oleh seseorang di acara adat sesuai dengan posisinya dalam acara tersebut (Sinaga, 2006:39). Posisi yang dimaksud adalah kedudukannya dalam dalihan na tolu berdasarkan pengertian tersebut, jambar menjadi simbol yang kongkrit dan pertalian hubungan kekerabatan antara yang berpesta (suhut) dengan anggota masyarakat lainnya. Jambar menjadi perwujudan hubungan timbal balik sesama anggota adat dalam komunitas masyarakat Batak Toba. Melalui perjambaran hubungan suhut dengan anggota masyarakat lainnya diperlihatkan dengan jelas.
Masyarakat Batak Toba yakin bahwa jambar merupakan sarana untuk menjelaskan tata urutan kelahiran dalam sturktur Dalihan Na Tolu. Mereka memandang jambar sebagai sarana untuk memohon berkat dari yang Maha Kuasa dan hidup baik dan mempererat persahabatan (persaudaraan) dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan pesta adat, jambar dilakukan sesuai dengan nama dan wujudnya, antara lain jambar hata (kata) yang diwujudkan dalam kata-kata nasehat, jambar hepeng (uang) yang diwujudkan dalam bentuk uang. Jambar tortor yang diwujudkan dengan cara manortor dan jambar juhut (daging) yang diwujudkan dalam daging yang dibagi-bagikan dalam pesta adat.
Jambar Sebagai Simbol Sosial dan Kekerabatan dalam Adat Batak Toba.
Jambar memberikan pemahaman nyata yang mudah dimengerti untuk menggambarkan hubungan-hubungan sosial atau kekerabatan masyarakat Batak Toba. Jambar merupakan simbol adat Batak Toba yang digunakan sebagai ungkapan penghormatan dan persembahan keutuhan Dalihan Na Tolu. Jambar dalam adat pernikahan Batak Toba yang hingga sekarang digunakan adalah jambar juhut (daging), jambar hata (kata), jambar sinamot (uang) dan jambar dengke (ikan). Pihak keluarga mempelai memberikan penghormatan kepada keluarga mempelai yang lain melalui benda material jambar yang diyakini mampu membangkitkan semangat kekeluargaan masyarakat Batak Toba.
Solidaritas sosial diperkuat dengan pengalaman emosional bersama dalam memahami simbol-simbol yang telah ada dalam sebuah budaya. Masyarakat memperkuat emosi-emosi bersama tersebut melalui hubungan yang lebih dekat dan dinamis melalui simbol-simbol religius yang digunakan.
Masyarakat merasa bertanggung jawab secara moral sehingga wajib untuk menjalani hidup berdasarkan keinginan kekuatan tradisi yang telah ada. Masyarakat sangat takut dan gentar sehingga harus menghormati dan mengagungkan the sacred. The sacred menurut Durkheim adalah masyarakat yang merupakan makhluk sosial yang memiliki kesadaran kolektif untuk menciptakan solidaritas sosial.
0 Komentar