6 (Enam) Tradisi Orang Batak Saat Menyambut Tahun Baru!

 jendeladunia16.com - 6 (Enam) Tradisi Orang Batak Saat Menyambut Tahun Baru 


Menyambut tahun baru, ada beragam tradisi warga batak yang telah dijalankan secara turun menurun. Tradisi tersebut menjadi suatu cara membuat hubungan kekerabatan dalam keluarga itu semakin herat dalam berkeluarga.

Beberapa tradisi ini mungkin gak asing lagi bagi warga batak, bahkan udah menjadi tradisi yang wajib di lakuin sebelum pergantian tahun. 


1. Marbinda.

Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan yang dilakukan oleh masyarakat Batak Toba untuk menyambut perayaan hari Natal maupun tahun baru. Tradisi itu diturunkan secara turun temurun oleh leluhur masyarakat Batak Toba.

Ada pun hewan yang biasanya disembelih berkaki empat, misalnya babi dan kerbau. Pemilihan hewan itu berdasarkan keputusan bersama. Tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang.

Marbinda mengajarkan beragam nilai - nilai bagi masyarakat Batak Toba, seperti kebersamaan, senasib sepenanggungan, keadilan, dan lainnya.

Sebelum mulai acara Marbinda itu biasanya diawali dengan menyampaikan kata-kata ajakan untuk bersatu dan menjelaskan bagaimana proses menuju hari H. Ada berdoa bersama juga. Jadi ada fungsi religinya

Daging hewan yang disembelih akan dibagi rata. Sehingga mengajarkan bagaimana menciptakan rasa keadilan, melatih tidak ada korupsi, dan merawat kebersamaan,


2. Mendekor Rumah 

Tahun baru identik dengan semangat baru. Nah, salah satu kegiatan warga batak untuk menyambut tahun baru biar makin semangat adalah mendekorasi ulang rumah. Misalnya, mengecat ulang beberapa ruangan, menata ulang posisi barang-barang, membeli hiasan baru, mengganti tanaman di dalam rumah, dan lainnya.


3. Ziarah Ke Makam Kerabat Keluarga.


Bukan hanya di hari paskah yang di identik dengan tradisi yang satu ini. Warga batak juga menjalankan tradisi ini di ujung akhir tahun. Biasanya aktivitas seperti bergotong royong membersihkan makam kerbat keluarga akan menjadi momen yang hangat bagi orang tersendiri. 

Saling bekerja sama membersihkam makam kerabat keluarga,Tak jarang sang-penziarah (Kerabat keluarga) akan mencertiakan semasa hidup 'Orang yang sudah pergi meninggalkan mereka selama-lamanya'. Tujuannya agar mereka yang masih hidup harus mengingat kenangan-kenangan dan kebaikan orang yang mereka cintai.

Di akhir, para penziarah akan menutup tradisi ini dengan doa, yang biasa di pimpin oleh seorang yang paling tua di keluarga tersebut. Setelah doa selesai, acara selanjutnya adalah bilas waja dengan air diatas makam, dan tabur bunga. 


4. Memasak Bolu. 

Tradisi ini pasti gak boleh ketinggalan bagi warga batak. Memasak bolu atau masak kue, yang akan di hidangkan saat pergantian tahun telah tiba,tepatnya selesainya acara keluarga. Kue/Bolu ini menjadi hidangan Kudapan santapan yang enak bareng keluarga.  


5. Bakar-bakar sambil main petasan. 

Perayaan tahun baru kurang lengkap rasanya tanpa sajian makanan. Nah, sembari mengadakan pesta kembang api di rumah, warga batak biasanya menggelar pesta BBQ alias bakar-bakaran. 

Seperti daging babi,ayam atau lembu adalah daging yang dibakar. Sembari bakar-bakar tak lupa juga minuman khas batak toba, seperti tuak untuk pelengkap saat mencicipi daging yang dibakar, sembari menunggu waktu pergantian tahun atau kalau orang batak bilang 'Acara'


6. Mandok Hata Tahun Baru.


Tradisi khusus ini dilakukan orang Batak pada malam pergantian tahun. mandok hata artinya berbicara di depan publik. Mandok Hata tahun baru berarti berbicara di hadapan seluruh anggota keluarga yang berkumpul pada malam tahun baru. Tradisi turun-temurun ini biasanya dilakukan setelah doa bersama atau ibadah singkat di rumah.

Tradisi Mandok Hata diikuti oleh semua anggota keluarga secara bergiliran, mulai dari yang muda hingga tua. Isi Mandok Mata bermacam-macam, bisa berupa ucapan syukur, permintaan maaf, ucapan terima kasih, nasihat, bahkan keluh kesah yang telah lama dipendam.

Setiap orang bebas menyampaikan apa pun pada momen ini. Karena itu, Mandok Hata dinilai menjadi kesempatan bagi setiap anggota keluarga untuk mengutarakan isi hati sekaligus saling berintropeksi diri.

Suasana berlangsung hangat ketika semua keluarga yang hadir saling meminta maaf dan mengucapkan “Selamat Tahun Baru”. Terkadang, momen ini juga diiringi dengan gelak tawa dan tangis haru.

Mandokhata sebenarnya tidak hanya dilakukan masyarakat suku Batak di malam pergantian tahun guys, mereka juga biasanya melakukan kegiatan ini pada beberapa kegiatan adat seperti acara pernikahan, pemakaman maupun kelahiran anak. 

Namun acara "Mandokhata" pada malam tahun baru terasa lebih istimewa daripada hari-hari lainnya.(*)

Terimakasih telah mengunjungi artikel Jendela Dunia16 ini, semoga bermanfaat untuk menambah wawasan anda. Kritik dan saran warmly accept, sekian..

Nb : Jangan lupa pantengin akun media sosial kita, agar anda semakin mudah mendapatkan info wisata terbaru update dari situs ini. Ikuti dan Sukai media sosial kita  Instagram & Facebook ...
Info Update cepat join in Telegram


Posting Komentar

0 Komentar