jendeladunia16.com - Jejak Petilasan dan Peninggalan Raja Sisingamangaraja XII yang Sakral ; Beberapa diantara Masih jarang Diketahui Warga Batak
Sisingamangaraja XII dengan nama lengkap Patuan Bosar Ompu Pulo Batu Sinambela adalah seorang raja di Negeri Toba, Sumatra Utara dan pejuang yang berperang melawan Belanda. Ia diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 November 1961.
Pada 17 Juni 1907, Sisingamangaradja XII tewas dalam peperangan di Dairi bersama putrinya Lopian, dan kedua putranya, Patuan Nagari dan Patuan Anggi.
Ia disergap oleh sekelompok anggota dari pasukan khusus Belanda, Korps Marsose. Ia menghadapi pasukan Korps Marsose sembari memegang senjata Piso Gaja Dompak. Kopral Souhoka, pasukan Belanda, yang merupakan penembak jitu, mendaratkan tembakannya ke kepala Sisingamangaradja XII tepat di bawah telinganya.
Ia kemudian dikebumikan Belanda secara militer pada 22 Juni 1907 di Silindung. Makamnya kemudian dipindahkan ke Makam Pahlawan Nasional di Soposurung, Balige pada 14 Juni 1953 yang dibangun oleh pemerintah.
Sebagai raja batak dari semua marga, Sisingamangaraja XII begitu mendapat penghormatan sangat tinggi bagi orang suku batak, Bukan hanya Sebagai Tokoh Pahlawan Nasional. Nama Sisingamangaraja sendiri adalah sebuah gelar yang memiliki kesaktian seperti dewa.
Gelar Sisingamangaradja sendiri digunakan oleh dinasti keluarga Marga Sinambela, yang berarti "Raja Singa Agung".
1.Kehormatan Si dari bahasa Sansekerta Sri.
2.Raja Agung (dari bahasa Sansekerta, maharaja).
3.Singa, karena orang Batak melihat diri mereka dalam mitologi sebagai keturunan dari darah dewa.
Jadi kalau saya gambarkan, Kalau Tanah Jawa punya Prabu Siliwangi, Kalau Tanah Batak punya Sisingamangaraja I-XII.
Sisingamangaraja XII
Sisimangaraja XII adalah tokoh terakhir yang menjadi Parmalim (pemimpin agama). Ia dianggap sebagai raja dewa dan titisan Batara Guru, Dewa Siwa versi Jawa.
Sisingamangaradja sendiri diyakini memiliki kekuatan seperti kemampuan mengusir roh jahat, mengeluarkan hujan, dan mengendalikan penanaman padi.
Mulanya, Sisingamangaradja XII tidak dilihat sebagai tokoh politik. Tetapi, saat penjajah Belanda datang ke Sumatera Utara sejak 1850-an, ia bersama Sisingamangaradja XI mulai fokus melakukan perlawanan.
Jejak Petilasan dan Peninggalan Sisingamangaraja XII
Sebagai raja batak dari negeri toba, Sosok Sisingamangaraja XII begitu mendapat penghormatan sangat tinggi bagi seluruh marga yang ada di suku batak. Banyak masyarakat batak yang ingin tau sejarah kisah sosok Sisingamnagaraja XII tersebut. Antusias yang begitu tinggi bagi semua suku batak, banyak tempat-tempat yang bersejarah yang telah di kunjungi oleh warga batak untuk mengenal sosok Sisingamangaraja tersebut.
Seperti berziarah ke makan dinasti Sisingamangaraja ke tanah bakkara, dan ziarah ke makam Sisingamangaraja XII di balige.
Diantara 2 tempat bersejarah tersebut, Ternyata Sosok Sisingamangaraja XII semasa hidupnya telah meninggalkan berupa jejak petilasan dan peninggalannya di tanah batak, yang kini telah dihabadikan oleh warga batak, berupa momen tuguh untuk memberitahukan kepada masyarakat batak untuk menjaga dan menjadi situs wisata cagar budaya, yang dimana pengunjung diingatkan bahwa tempat tersebut pernah menjadi tempat peristirahatan Sisingamangaraja XII saat melawan para penjajah.
Beberapa dari peninggalan tersebut punya ceritanya tersendiri, diantara jejak petilasan Sisingamangaraja XII tersebut dipercaya dapat menghobati penyakit, dan tempat tersebut dijaga dan terawat sangat baik.
Nah mimin bakal memberi kepada kamu sekalian beberapa info yang kiranya dapat bermanfaat kita semua. Berikut ini jejak petilasan Sisingamangaraja XII yang ada di tanah batak, Beberapa diantaranya mungkin kalian belum tau. Beberapa tempat tersebut dianggap keramat oleh masyarakat sekitar.
1. Makam Sisingamangaraja XII Balige.
Makam Raja Sisingamangaraja XII yang berlokasi di Jalan Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menjadi tempat ziarah bagi siapa saja. Bukan hanya suku Batak, tapi dari berbagai daerah Nusantara.
Raja Sisingamangaraja XII gugur pada 17 Juni 1907 di Kabupaten Dairi. Artinya pada 17 Juni 2019, sudah 112 tahun pahlawan nasional dari Tanah Batak itu gugur. Setiap tahunnya hari bersejarah itu diperingati dengan ziarah. Tidak sedikit peziarah yang datang ke makamnya. Peziarah datang ke makam itu sebagai bentuk penghormatan kepada Sisingamangaraja XII yang semasa hidupnya telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
2. Makam Sisingamangaraja XII Di Sionom Hudon Parlilitan
Sampai sekarang masih misteri dimana sebenarnya Sisingamangaraja XII dimakamkan. Menurut sejarahnyaSisingamangaraja XII Pertama kali dimakamkan di Pearaja Tarutung, kemudian di pindahkan di Balige.
Tetapi tidak banyak orang yang tahu, di hutan belantara Desa Sindias, Parlilitan, dimana Sisingamangaraja XII gugur, ada sebuah makam dengan nisan yang bertuliskan Sisingamangaraja XII. Di makam itulah persisnya Sisingamangaraja XII yang dijululi Tuan Bosar atau Ompu Pulo Batu ini, gugur.
Makam itu berbentuk persegi empat. Ukurannya kira- kira 3 X 4 meter. Permukaan makam timbuni pasir putih dan batuh kecil bewarna puth. Makam itu ditandai dengan sebuah prasasti yang bertuliskan makam Raja Sisingamangaraja XII. Juga ada sebuah bendera Batak dan beberapa peninggalan semacam pusaka berupa cawan.
Tidak jauh dari makamnya ada sebuah makam besar yang ditandai dengan 3 nisan. Makam itu adalah para panglima Sisingamangaraja XII yang berasal dari Aceh.
Dari laporan resmi Belanda yang kemudian diakui Pemerintah Indonesia, Sisingamangaraja XII tewas ditembak, setelah ia berupaya menyelamatkan Si Boru Lopian, putrinya, yang lebih dulu tertembak.
Seperti yang dikisahkan dalam buku “Toba Na Sae” karya Sitor Situmorang, di hari itu, pasukan Belanda mengepung benteng pertahanan mereka yang ada di Desa Sion Utara, Parlilitan.
Melihat itu, Sisingamangaraja XII beserta pengikutnya berupaya menghindar memasuki hutan. Namun Si Boru Lopian putrinya tertembak. Melihat putrinya terkapar, Sisingamangaraja XII balik mendatangi putrinya. Saat itulah bedil Belanda menembus tubuhnya. Di depan putrinya Sisingamangaraja XII disiksa dengan begitu sadis.
Disebutkan di beberapa literatur, itulah pertama kali pasukan Belanda melihat langsung wajah Sisingamangaraja XII, setidaknya selama 32 tahun perlawanan Sisingamangaraja XII.
Konon, setelah dipastikan wafat, Christofel yang tak lain pimpinan pasukan Belanda itu menyuruh anak buahnya untuk mengangkat jasad Sisingamangaraja XII untuk diarak demi melemahkan semangat pengikutnya.
Namun hal itu tak dapat dilakukan. Tubuh Sisingamangaraja XII tak bisa diangkat. Lalu ia menyuruh memenggal lehernya. Tetapi hal itu juga tak bisa dilakukan. Akhirnya dengan setengah menyerah, Christofel memerintahkan agar pasukannya memenggal leher salah seorang panglimanya.
Kepala itulah yang kemudian diarak keluar masuk kampung. Lalu ada versi yang menyebut jasad itu dimakamkan di Pearaja, Tarutung. Tetapi kemudian pada tahun 1953, Presiden Soekarno meminta agar tulang belulang Sisingamangarja XII dipindahkan ke Balige.
Namun sebagian besar masyarakat Parlilitan masih meyakini bahwa jasad Sisingamangaraja XII masih ada di makam, di lokasi tempat ia tertembak. Hal itu juga diyakini cicit Sisingamangaraja XII, Raja Tonggo.
3. Markas Sisingamangaraja XII
Markas Sisingamangaraja XII terdapat di Pearaja, Desa Sion Sibulbulon,Kecamatan Parlilitan,Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Sekitar 55 km dari kota dolok sanggul.
Sisingamangaraja XII bersama pasukannya membangun markas pertahanan ini di Pearaja, pada tahun 1885. Di lokasi markas Sisingamangaraja XII ini terdapat sebuah mata air, yang diberi nama "Pea Aek Tugal"
Pea Aek Tugal adalah sumur yang diciptakan langsung oleh raja Sisingamangaraja XII. Sumur ini berbentuk empat persegi. Disekitar sumur tersebut terdapat sebuah cawan dan prasasti.
Disekitar lokasi juga terdapat sebuah monumen yang dimana momen tersebut dibangun berupa dengan 12 tingkat. Monumen tersebut merupakan pertanda tempat markas besar sisingamangaraja. Selain itu terdapat juga sebuah rumah adat yang kecil, konon katanya rumah tersebut adalah rumah peristirahatan Sisingamangaraja XII.
Dengan atmosfer yang cukup luas dan hijau dengan rurumputan akan membuat anda semakin betah untuk berlama-lama sembari duduk santai melihay sekeliling bangunan dan ornamen batak yang bersejarah. Diujung akhir perjalanan, menuju gerbang, anda akan melihat sebuah peta yang menjelaskan Medan Pertempuran Sisingamangaraja XII 1877-1907
4.Liang/Gua Pertahanan Sisingamangaraja XII
Liang pertahanan Sisingamangaraja XII ini berada di Huta Ambasang, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara. Liang pertahanan Sisingamangaraja XII ini dulunya berfungsi sebagai tempat pelatihan para panglima dan tentara Sisingamangaraja XII saat berperang melawan penjajah.
5.Air Lair imo kayu.
Tempat ini dapat kamu temui di jalan lintas markas besar Sisingamangaraja XII
Lair imo Kayu adalah tempat untuk marangir. Lair imo kayu ini begitu spesial karna tempat raja Sisingamangaraja XII merangir (menyucikan diri).
Tempat mata air ini dapat anda temukan dengan ditandai dipagari yang pas dibawah kaki gunung. Disini anda akan melihat sekaligus menyaksikan betapa jernihnya air dari Lair imo kayu tersebut.
Biasa para perziarah akan membawa air ini untuk dibawak pulang, ataupun membasuh waja dengan air tersebut.
6. Pohon Hariaha Pertapaan Sisingamaraja XII
Pohon ini berada di atas Lair imo kayu, Jadi untuk menemukan ini atau anda penasaran seperti apa bentuk pohon tersebut. Anda harus ditemani oleh seorang warga lokal. Yang mengerti situasi tersebut
Pohon tersebut berada di dalam pas di Lair imo kayu, jadi anda yang pingin tau harus naik ke atas bukit. Menurut warga sekitar, Amang Tumanggor, yang dimana keturunan Prajurit Sisiangamangara XII. Bahwa Pohon tersebut cukup disegani,dihormati, dan dijaga oleh penduduk parlilitan, karena memang pohon tersebut pohon yang sakral, yang dimana konon katanya pohon tersebut juga dijaga sibaganding tua (ular penjaga besar)
Sesampai dilokasi, anda akan terkejut dan kagum melihat sebuah pohon yang usianya itu udah ratusan tahun yang tinggi banget dan super gede. Pohon tersebut adalah tempat raja Sisingamaraja XII berdoa, bertapa,
Gimana nih, diantara beberapa tempat petilasan ataupun peninggalan raja Sisingamangaraja XII tersebut ada gak yang udah kamu ketahui.
Nah buat kalian yang udah penasaran seperti apa dibalik cerita tempat-tempat yang bersejarah yang pernah di singgahi raja Sisingamangaraja XII. Kalian bisa datang ke kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbahas. Saya sangat menyarankan agar anda ditemani seorang pemandu yang mengerti tentang sejarah di masa perjuaangan Sisingamangaraja XII. Agar anda saat berkunjung tidak kesasar dan pastinya mengtahui setiap cerita sejarah yang menarik untuk di ulik pada masa kerajaan raja Sisingamangaraja XII tersebut.
Sebenarnya masih banyak sih tempat-tempat yang bersejarah yang bersangkut paut pada raja Sisingamangaraja XII. Seperti Rumah Bolon raja Sisingamangaraja XII di sekitar makamnya di Desa Sindeas, Sionom Hudon. Disana masyarakat juga mengakuinya, bahwa raja Sisingamangaraja XII lama menetap di Sionom Hudon sebelum ia bergelriya melawan penjajah.
Tugas kita itu hanya satu, mari kita jaga, rawat, dan lestarikan. Agar jasa pahlawan kita itu bisa terus dihabadikan kepada anak cucu kita.
0 Komentar