Keindahan alam Tano Batak, dengan lanscap utama Danau Toba dan perbukitannya telah terkenal ke manca negara. Ikon Sumatera Utara bahkan Indonesia yang gampang dikenali karena indah dan tersebar dimana-mana. Bekas letusan Gunung Toba Purba, yang meletus 70.000 tahun yang lalu ini, tidak pernah habis-habis dikagumi dan dipuji-puji oleh turis maupun sang seniman lokal.
Tak cukup seminggu untuk membahas semua keindahan itu, baik berupa keindahan alamnya, adat-istiadatnya, kegigihan para penduduknya menaklukkan alam yang keras, maupun kontradiksi watak mereka yang keras tetapi menciptakan seni yang lembut serta menyentuh hati.
Pohon pinus yang banyak tumbuh diselingi semak-semak yang terhampar sejauh mata memandang terlihat bagai permadani Persia berwarna kuning dan hijau cerah saat ditimpa semburat sinar matahari. Semakin ke pantai danau semakin hijau atau kuning di kelilingi hamparan padi di sawah yang subur.
Buat kamu penikmat wisata danau toba, pasti kamu uda gak asing lagi dengan namanya Sopo Partungkuan Guru Tatea Bulan. Objek wisata ini sangat begitu mempesona saat kita menelusurinya dengan dibalut sejarah leluhur batak. Tapi apakah teman-teman uda pernah mengunjungi Batu Maroppa ?. 😏
Buat kawan-kawan pecinta alam atau yang suka bermain dengan alam. Dalam situs Budaya Batak, ini salah satu tempat bersejarah di Kenegerian Tamba 😊. Objek wisata Batu Maroppa ini terdapat di, Sibuntuon, Pagar Batu, Tamba Dolok, Tamba, Sitio-tio, Samosir.
Batu ini memiliki ukuran yang besar yang berada di atas bukit tamba dolok. Diatas batu ini kamu bisa menikmati keindahan desa yang dikelilingi oleh pegunungan. Menurut sejarahnya yang beredar di masyarakat batak. Batu Maroppa ini adalah batu yang terjadi akibat hubungan asmara antara Kakak Adik (namariboto)😲. Tentu hubungan seperti pasti sangat di cekal bagi kita yang bersuku batak.
Sejak kecil kedekatan mereka terlihat berbeda dari hubungan kakak dan adik. Alhasil kedua orang tua mereka bersepakat untuk memisahkan mereka. Kakak diantar kerumah Tulang (paman), dan adiknya perempuannya tetap berada dirumah.
Namun hal itu sia-sia, sepasang kakak beradik ini berusaha untuk saling bertemu kemanapun mereka pergi, Hingga suatu hari mereka pergi kehutan untuk mencari kayu bakar bersama dengan kelompok masyarakat lainnya, namun ditengah pencarian kayu bakar mereka menjauh dari kelompok sehingga terjadiah hubungan yang tidak seharusnya dilakukan oleh kakak beradik.
Jadi bagi siapapun kawan-kawan ku yang ingin berkunjung kesini, adakalanya kita terapkan kesopanan (marsattabi) kalau ingin menaiki batu tersebut, jangan pakai alas kaki bahkan bercakap kotor. Memang dilarang untuk menaiki batu tersebut, maka dari itu mari saling menghargai dan melestarikan.
Lestari...
Selain berwisata menikmati keindahan alam dari atas batu ini, kamu juga tau akan sejarah mengapa adanya batu ini maroppa ini. So buat kalian yang ingin tertarik untuk menelusuri setiap keindahan alamnya, kamu bisa aja nih langsung datang ke desa Tamba.
Dan di imbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Jagalah setiap kebersihan saat kita berlibur ke setiap destinasi wisata. Kalau bukan kita siapa lagi ? .....
Selama berlibur jangan lupa ciptakan momen yang hangat bersama keluarga ataupun teman kamu. Karna selain menikmati alam untuk melepaskan penat, tujuan berwisata juga untuk memperhangat hubungan keluarga ataupun teman 😊😊
Selamat Berlibur .........
Selama berlibur jangan lupa ciptakan momen yang hangat bersama keluarga ataupun teman kamu. Karna selain menikmati alam untuk melepaskan penat, tujuan berwisata juga untuk memperhangat hubungan keluarga ataupun teman 😊😊
Selamat Berlibur .........
0 Komentar