Sejarah Raja Biak Biak, Sang Legenda Mitologi di Tanah Batak

jendeladunia16.com - Raja Biak Biak, Sang Legenda Mitologi di Tanah Batak

Sejarah Raja Biak Biak, Legenda Mitologi di Tanah Batak

Untuk menyelusuri jejak pertama asal muasal suku Batak ini kita harus memulainya terlebih dahulu ke Pusuk Buhit, sebuah bukit tinggi menjulang di daerah Samosir pinggiran Danau Toba.

Salah satu tempat yang yang ternyata menyimpan banyak cerita bersejarah adalah "Pusuk Buhit" puncak tertinggi yang terletak di Desa Limbong-Sagala, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, berjarak sekitar 15 km dari Pangururan.

Salah satu tokoh legendaris di Tanah Batak, baik secara mitologi dan dalam silsilah Batak ialah Ompu Raja Uti. Putra sulung dari Guru Tatea Bulan, cucu dari Si Raja Batak, lahir (diperkirakan) tahun 1200-an.

Saat lahir, wujudnya tidak sempurna, tidak mempunyai kaki dan tangan, tetapi tekun beribadah kepada Ompu Mulajadi Na Bolon. Berkat ketulusan hatinya, yang putih suci, murni tidak ternoda, “na puti sohaliapan na puti sohapupuran,” doanya terjawab dan ia dapat bersalin rupa menjadi manusia sempurna.

Sejarah Raja Biak Biak, Legenda Mitologi di Tanah Batak

Raja yang terkenal akan kesaktian dan kekayaannya tetapi misterius. Tidak banyak yang tahu rupanya, hanya namanya saja, kecuali Raja Sisingamangaraja I. Menrut ceritanya, raja biak-biak bisa berubah menjadi 7 wujud, berikut nama dan gelarnya.

Nama-nama dan gelar masing-masing untuk wujudnya yang tujuh yaitu :
1. Raja Gumeleng Geleng, ketika lahir tidak berkaki dan tidak bertangan.
2. Raja Nasiak Bagi, hidupnya penuh penderitaan sejak lahir, dan apabila membaur dengan masyarakat ia menjelma menjadi seorang “santa pengembara miskin” berjalan dari satu tempat ke tempat lain untuk memberi pengajaran dan pesan moral.
3. Raja Biak Biak
4. Raja Miok Miok
5. Raja Hatorusan, sebagai “Hatorusan patik dohot uhum”, sebagai utusan yang membawa wahyu untuk memberikan pengajaran kepada keturunan Batak di bidang hukum dan aturan yang berasal dari Ompu Mulajadi Na Bolon.
6. Raja Uti (Raja Uti Mutiaraja). “Uti so ra mate, raja so ra matua” artinya yang tidak meninggal yang tidak bertambah tua (sampai tujuh keturunan).
7. Ompu Raja Muba-Muba. Ia bisa berubah-ubah wujud menjadi tujuh macam penjelmaan disebutlah ia “Ompu Raja Muba-Muba, na pitu hali muba, na pitu hali malim, na pitu hali solam” artinya Ompu Raja Muba-Muba, sang tujuh jelmaan/salin rupa, sang tujuh kali alim, sang tujuh kali saleh. (muba=berubah, menjelma).

Sejarah Raja Biak Biak, Legenda Mitologi di Tanah Batak

Kesaktian dan ilmu pengetahuan dari Raja Uti ini kemudian yang diamanahkan kepada Raja Sisingamangaraja untuk diteruskan dalam memimpin masyarakat Batak Toba.



Posting Komentar

0 Komentar